Raja Ampat, Wisata Bahari Kelas Dunia Nan Mahal
Sammy Traveller - Keindahan alam bawah laut Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat nyaris tak tertandingi di seluruh dunia. Namun untuk mengunjungi spot-spot indah di Raja Ampat, Anda memang harus merogoh kocek cukup dalam.
Untuk perjalanan di hari-hari normal saja, minimal diperlukan Rp 10 juta untuk transportasi, dan mengunjungi beberapa spot menarik di Raja Ampat. Jika anda ingin mengunjungi semua spot yang menarik di Raja Ampat, maka bersiaplah mengeluarkan uang setara piknik ke Eropa seminggu.
Mahalnya biaya traveling ke Raja Ampat ini diakui oleh Bupati Raja Ampat Marcus Wanma. Menurut sang Bupati, Raja Ampat akan menambah infrastruktur untuk menekan biaya wisata ke Raja Ampat.
"Ya saya akui memang untuk ke Raja Ampat saat ini masih ada kendala. Tapi dengan MoU dengan Merpati agar ada penerbangan Sorong-Waisai sehingga bisa lebih cepat," katanya.
Memang pesawat terbang dari berbagai arah harus berhenti di Sorong untuk saat ini. Karena bandara di Waisai yang juga Ibukota Kabupaten Raja Ampat, belum mulai dipergunakan.
Sementara ini wisatawan mengandalkan kapal cepat Marina Expres yang memuat banyak penumpang dengan tiket Rp 100-150 ribu. Lama perjalanan dengan kapal ini sekitar 2 jam.
Namun jika wisatawan berkocek tebal, bisa memakai kapal yang muat untuk 10-30 orang sesuai ukuran kapal. Harga kapal penyeberangan ini Rp 2 juta sekali menyeberang dengan lama waktu kurang dari 2 jam secara lebih ekslusif.
Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, pariwisata bukanlah soal murah atau mahal. Harga yang harus dibayar cukup sesuai untuk ukuran Raja Ampat yamg dikenal sangat eksotis.
"Yang pertama ingin saya garis bawahi memang kalau bicara murah mahal saya bisa dikatakan relatif tergantung kita membandingkannya. Memang pariwisata yang besar komponennya, long distance, transport ke sini, kemudian hotel, dan akomodasi di lapangan," kata Sapta kepada wartawan di Raja Ampat.
Memang untuk ke Raja Ampat, taruhlah dari Jakarta, harus menempuh jalur udara yang tidak murah. Keberangkatan rombongan Kementerian Pariwisata saja yang menggunakan Sriwijaya Air per orang tiket pulang pergi lebih dari Rp 5 juta. Ongkos itu baru tiket pesawat yang sedang murah, belum termasuk penginapan dan jalan-jalan dengan menyewa ojek atau mobil.
Biaya sewa mobil hingga Rp 1 juta sehari. Sementara wisatawan bisa menghabiskan jutaan rupiah untuk menyewa kapal cepat untuk mengelilingi spot cantik di Raja Ampat.
"Nanti semakin banyak pesawat ke Papua harganya semakin murah. Sekarang banyak pesawat berkompetisi ke Papua. Dulu-dulu benar-benar di ujung dunia, sekarang sudah terbang ke Makassar, Sorong, lanjut perahu boat," paparnya.
Menurutnya, wisatawan asing tak mempermasalahkan mahalnya biaya wisata Raja Ampat. Karena memang ada wisatawan yang mengejar paket wisata berkelas yang tentunya bersedia membayar mahal.
"Mengapa saya katakan relatif, kita bandingkan dengan Eropa, kalau dari Belanda ke Paris itu juga mahal dan itu jarak tempuh lumayan. Daya beli kita memang belum seperti mereka. Tapi nanti dengan banyaknya pesawat masuk akan memberikan kemudahan dan harga yang bersaing," katanya.
Dia juga menyarankan pemerintah Kabupaten Raja Ampat mempersiapkan infrastruktur yang lebih baik. Hal ini bertujuan agar biaya wisata di Raja Ampat terjangkau juga untuk wisatawan dalam negeri.
"Ada taksi air, taksi laut yang disiapkam pemerintah dengan harga yang relatif terjangkau. Kalau dari pulau ke pulau, ada transport masayarakat yang bisa kita sediakan," katanya.
Menurut Sapta, Raja Ampat punya potensi besar dengan keindahan alam bawah lautnya. "Ini adalah potensi menjadi world class tourism, world class marine tourism," ungkapnya.
Yang ditawarkan di Raja Ampat memang objek wisata bawah laut berkelas dunia. Ada lebih dari 650 jenis terumbu karang di kawasan kepulauan Raja Ampat. Semuanya tersebar di ratusan spot diving dan snorkling nan eksotis.
Selain itu, Kepulauan Raja Ampat juga menawarkan keindahan pulau-pulau karang. Ada ratusan pulau karang dari kecil hingga besar. Nama Raja Ampat sendiri diambil dari kisah dibalik nama empat pulau besar yang ada di Kabupaten Raja Ampat yaitu Waigeo, Misool, Batanta, dan Salawati.
Seperti apa pengalaman berwisata ke Raja Ampat? Tunggu kisah selanjutnya.
Label: News
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda