Senin, 22 Oktober 2012

Cantiknya Pagi di Danau Batur Saat Mentari Tersenyum


img
Sammy Traveller - Saat mentari mulai terbit, Danau Batur seperti hidup. Desa Kedisan di Kabupaten Bangli, Bali, pun kembali berseri. Nelayan mulai mengayuh perahu. Burung bangau mulai sarapan, menyambar-nyambar ikan di permukaan danau.

Subuh tadi, saya menggigil di pinggir Danau Batur. Selapis jaket tak bisa mengalahkan hembusan angin dingin yang menusuk kulit. Menengok ke arah makam keramat Trunyan di salah satu sisi danau, membuat bulu kuduk berdiri. Mana, mana matahari yang katanya muncul pukul 5 pagi?

Tiba-tiba saja, voila! Alam langsung mengabulkan keinginan saya. Sinar matahari mulai merangsek dari balik bukit. Semburat oranye mulai menggantikan langit biru tua. Bulan sabit yang bertengger di sana semalaman pun mulai tersingkir.

Saya bukanlah satu-satunya mahluk hidup yang bersuka ria menyambut sinar matahari. Tempat saya berpijak yakni Desa Kedisan, Kabupaten Bangli, Bali, seperti hidup kembali. Sungguh matahari pembawa kehidupan, sinarnya begitu hangat!

Burung-burung bangau terbang rendah di permukaan Danau Batur. Sesekali menyambar mangsa untuk sarapan, atau sekadar "mejeng" saja di pinggiran. Tiba-tiba, nelayan berperahu lewat dekat mereka. Seperti merasa terusik, bangau-bangau itu pun menyingkir dan terbang ke tempat lain.

Sebaliknya, para nelayan ini tampak asyik saja mendayung. Perahu yang mereka naiki disebut 'jukung'. Bentuknya lonjong dengan sudut lancip di bagian depan dan belakang. Yang menarik, para nelayan ini bukannya duduk, tapi jongkok!

Mereka mendayung ke segala arah, melempar jaring untuk menangkap ikan dan membawa hasil tangkapannya ke tambak. Matahari sudah bulat sempurna saat saya melihat mereka menangkap ikan.

Bagai magis, sosok Gunung Batur pun langsung terlihat jelas. Baru-baru ini, kawasan Kaldera Gunung Batur masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO. Dari kejauhan, kaldera ini tampak cukup jelas. Bagian atas gunung ini berbentuk kawah raksasa. Seperti tak ada puncaknya.

Pagi ini, saya puas menikmati matahari terbit dari pesisir Danau Batur. Sinarnya tak hanya membangunkan alam semesta, tapi juga menghangatkan sanubari.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda